Panas Ibukota
Langkah-langkah yang terburu
Keras kursi jingga
Jiwaku terbawa bayu
Siapa yang tahu
Saat hati dihampiri
Halo, engkau, Rindu
Kita dalam Metro Mini
- Jakarta, 5 April 2013
July 12, 2015
Spasi
Kau ada di antara
Koma dan tanda tanya
Koma dan tanda tanya
Jeda antara rasa
Kau syair tanpa akhir
Di atas emas pasir
Mimpi tanpa bertafsir
March 1, 2015
Di Sudut Gelap Taman Mandara
Saat nista taman itu
Kau mau dan kubilang tunggu
Tapi aku kau rengkuh hingga mengaduh
Tapi aku kau rengkuh hingga mengaduh
Kuserahkan rahim dan buah cinta
Hingga tiga desidus kau bungkam suaranya
Sejak itu ia kuberikan semua
Selalu kau yang benar, aku tahu
Tubuhku hanya kau yang sentuh, aku setuju
Tapi suaraku, jiwaku, darahku, bukan milikmu
Tubuhku hanya kau yang sentuh, aku setuju
Tapi suaraku, jiwaku, darahku, bukan milikmu
Dalam cermin ada wanita Jeihan
Dan jejak-jejak yang kau sembunyikan
Aku tak bisa ke belakang dengan tenang
Dan jejak-jejak yang kau sembunyikan
Aku tak bisa ke belakang dengan tenang
Kau dan ia di taman itu lagi
Kuketahui dan kuakhiri
Tak ada lagi aku sang abdi
Tak ada lagi aku sang abdi
Subscribe to:
Posts (Atom)