Saat nista taman itu
Kau mau dan kubilang tunggu
Tapi aku kau rengkuh hingga mengaduh
Tapi aku kau rengkuh hingga mengaduh
Kuserahkan rahim dan buah cinta
Hingga tiga desidus kau bungkam suaranya
Sejak itu ia kuberikan semua
Selalu kau yang benar, aku tahu
Tubuhku hanya kau yang sentuh, aku setuju
Tapi suaraku, jiwaku, darahku, bukan milikmu
Tubuhku hanya kau yang sentuh, aku setuju
Tapi suaraku, jiwaku, darahku, bukan milikmu
Dalam cermin ada wanita Jeihan
Dan jejak-jejak yang kau sembunyikan
Aku tak bisa ke belakang dengan tenang
Dan jejak-jejak yang kau sembunyikan
Aku tak bisa ke belakang dengan tenang
Kau dan ia di taman itu lagi
Kuketahui dan kuakhiri
Tak ada lagi aku sang abdi
Tak ada lagi aku sang abdi
No comments:
Post a Comment